Showing posts with label kewirausahaan. Show all posts
Showing posts with label kewirausahaan. Show all posts

Kewirausahaan Gunung Kidul

Betrikania...Kabupaten Gunung Kidul sebelah selatannya berbatasan langsung dengan laut selatan. Sehingga kabupaten Gunung Kidul sebagian daerahnya merupakan pesisir pantai. Oleh karena itu masyarakat Gunung Kidul pada umumnya mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan atau pemancing lobster.
Mereka tidak bermata pencaharian sebagai petani karena di daerah Gunung Kidul tanahnya relatif cadas. Banyak juga terdapat pegunungan kapur di daerah tersebut sehingga masyarakat sekitar juga memanfaatkannya untuk menambang bebauan kapur, yang nantinya bisa dijual kepada tengkulak. Sebagian besar masyarakat Gunung Kidul masih berada dalam taraf kehidupan miskin karena keadaan daerah yang tidak mendukung serta kurangnya keterampilan sumber daya manusianya.

Kewirausahaan Kabupaten Bantul

Kabupaten Bantul adalah wilayah yang terletak di bagian selatan kota Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sleman dan kota Yogyakarta. Dari dulu hingga sekarang sektor kewirausahaan kabupaten Bantul tergolong maju disbanding kabupaten lainnya di DIY. Hal ini dikarenakan SDM nya yang suka bekerjakeras. Di kabupaten Bantul terdapa berbagai macam sektor industri, sektor industri tersebut antara lain kerajinan dan makanan.

Di daerah Kasongan khususnya, disana terdapat sentra industri gerabah. Masyarakat Kasongan sebagian besar  merupakan perajin gerabah. Gerabah yang dibuat seperti vas bunga, guci, alat rumah tangga, pernak-pernik hiasan, serta berbagai macam souvenir. Kerajinan gerabah tersebut idak hanya dipasarkan di dalam negeri saja namun hingga ke luar negeri seperti Jepang, Amerika, dan Negara-negara Eropa. Untuk industri pangan yang khas dari Bantul misalnya geplak dan peyek. Geplak adalah makanan yang terbuat dari parutan kelapa yang dicampur dengan gula dan diberi sedikit pewarna, sedangan peyek adalah adonan tepung yang diberi kacan aau teri lalu di goreng tipis-tipis. Industri makanan tersebut juga merpakan senra indusri yang menjanjikan.

Disdik Kota Jogja Kembangkan Kurikulum Wirausaha

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta akan mengembangkan kurikulum wirausaha dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi pada tahun ajaran 2010/2011. Pengembangan kurikulum wirausaha dilakukan karena tuntutan perkembangan zaman, yaitu semakin terbatasnya lapangan kerja, sehingga dengan kurikulum itu diharapkan dapat ikut mengatasi pengangguran di kota ini.

Menurut Kepala Bidang Penidikan Menengah Disdik Yogyakarta, badan ini akan menentukan beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas sebagai proyek rintisan pengembangan kurikulum wirausaha ini. Beliau juga mengatakan kurikulum wirausaha ini akan dilakukan dengan mengintergrasikan pendidikan wirausaha ke sejumlah mata pelajaran terkait, atau melalui kegiatan ekstrakurikuler. " Jadi jangan ada anggapan dari orang tua bahwa anaknya diajari berjualan. Pendidikan wirausaha ditujukan untuk menggali potensi dan kreativitas anak," katanya.

Selain ditujukan pada sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, program ini ternyata juga digarap untuk tingkat pendidikan tinggi dalam dua sistem kredit semester (SKS) dengan penyiapan tenaga kerja terampil dilakukan melalui pendidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK).
Namun demikian, pembekalan wirausaha itu juga penting guna menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan siswa SMK yang telah memiliki keterampilan khusus tersebut. Selain mengembangkan kurikulum wirausaha, upaya untuk menekan angka pengangguran melalui pendidikan juga dilakukan melalui program community collage, atau memberikan keterampilan kepada masyarakat, bekerja sama dengan sejumlah SMK.

Inovasi Baru, Tingkatkan Bidang Kewirausahaan


Taukah kalian mengenai inovasi ? Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan.] Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
Yogyakarta mempunyai segudang cara dalam pengembangan bidang kewirausahaannya, selain menonjolkan produktivitas oleh-oleh khas jogja , inovasi baru juga datang dari mahasiswa AMA Yogyakarta yang memgembangkan tempe burger. Sangat menarik bukan ? Inovasi baru ini ternyata banyak menarik perhatian masyarakat. Betrikania taukan apa itu tempe ? Makanan hasil fermentasi kedelai dan jamur itu selain rasanya lezat dan harganya murah, tempe juga mengandung berbagai unsur bermanfaat seperti kabohidrat, lemak, protein, serat dan lain-lain yang baik untuk kesehatan serta tempe sangat bagi dikonsumsi untuk segala umur. Panganan khas negeri ini banyak dijumpai di toko, pasar maupun supermarket besar. Hal itulah yang melatarbelakangi sejumlah mahasiswa AMA (Akademi Manajemen Administrasi) Yogyakarta untuk membuat inovasi lain dari pengolahan tempe.  Nah, dengan demikian tempe menjadi makanan bernilai jual tinggi.

Kewirausahaan Sleman


Mata pencaharian di kabupaten Sleman sangat beragam karena didukung oleh keadaan wilayahnya yang strategis, dan banyak sumber daya alam. Sebagian besar masyarakat Sleman mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Banyak juga yang bejerja sebagai pembuat kerajinan contohnya masyarakat yan tinggal di daerah Minggir, mereka membuat kerajinan dari bambu. Kerajinan yang di buat di antaranya adalah perabot rumah tangga. Sentra kerajinan parut juga terdapat disini. Parut adalah alat untuk memarut kelapa.

Sentra industri makanan di Sleman juga beragam antara lain keripik belut, jadah tempe, jenang dodol, keripik bayam, slondok, seta berbagai macam olahan lain. Perkebunan salak juga menambah mata pencaharian masyarakat Sleman karena kabupaten Sleman terkenal dengan hasil perkebunan salak pondoh yang berkualitas.

Dalam masa liburan ini sektor pariwisata sangat meningkat, hal ini mempengaruhi pendapatan industri perhotelan. Di Sleman banyak di dirikan hotel, villa, atau rumah penginapan. Khususnya di daerah Kaliurang. Pada saat libur seperti ini banyak sekali wisatawan yang menginap dan hal ini dapat meningkatkan pendapatan kabupaten

Sektor Kewirausahaan Menjadi Kendala Utama Kab. Kulon Progo

Kulon progo adalah daerah di provinsi DIY yang memiliki topografi datar yang dikelilingi pegunungan. Masyarakat di kulon progo sebagian besar memiliki mata pencaharian yang bermacam-macam. Di Kulon progo sudah dikembangkan perkebunan teh. Masyarakat Kulon progo juga menambang pasir besi sebagai mata pencaharian mereka. Masyarakat tradisional Kulon progo sebagian besar membuat gula merah atau gula aren sebagai mata pendapatan mereka. Gula aren yang berasal dari Kulonprogo terkenal berkualitas tinggi, para pembuat Gula aren tersebut kerap mendapat pesanan tak hanya dari dalam kota bahkan hingga luar kota. Namun di sisi lain warga masyarakat Kulon progo yang kurang beruntun dalam mengembangkan usahanya banyak yang menjadi buruh pertukangan atau pembantu rumah tangga.