Labuhan Alit Parankusumo

 Betrikania kalian tau tidak apa itu labuhan ? Ya benar, labuhan adalah ritual menghanyutkan sesajen ke lautan sebagai tanda syukur. Labuhan Alit Parangkusumo merupakan ritual yang digelar secara rutin di Pantai Parangkusumo setiap tanggal 30 bulan Rajab dalam kalender Jawa. Ritual ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Jumenengan Dalem (penobatan) Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pada mulanya, tradisi Labuhan dilakukan oleh Panembahan Senopati, Raja Mataram yang pertama, sebagai tanda syukur serta penghormatan Senopati terhadap Ratu Kidul dan Penguasa Merapi atas bantuan mereka dalam proses pendirian Kerajaan Mataram. Selain itu, ritual ini juga dilaksanakan untuk memperingati jasa rakyat kecil yang telah membantu Senopati membuka Alas Mentok, cikal bakal Kerajaan Mataram. Kemudian generasi penerus beliau tetap melestarikan tradisi Labuhan ini.
Pada dasarnya inti dari prosesi Labuhan Alit Parangkusumo adalah melarung barang-barang tinggalan dalem (milik Sultan) dan sesaji ke laut sebagai persembahan bagi penguasa Laut Selatan. Barang-barang milik Sultan yang dilarung antara lain baju, kain, potongan rambut, serta potongan kuku, uang, dan minyak yang semuanya dimuat dalam jodhang (usungan). Setelah barang-barang tersebut disemayamkan di Cepuri Parangkusumo, kemudian akan dihanyutkan di laut oleh Abdi Dalem. Dalam proses ini biasanya pengunjung akan ngalap berkah dengan berebutan menceburkan diri ke laut dan berusaha mendapatkan barang-barang tersebut.

0 comments:

Post a Comment