Kondisi dan perkembangan sosial di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2009 dapat dipantau melalui indikator agama, kesehatan, keamanan, yang ada pada masyarakat, karena hal tersebut mencerminkan adanya hubungan dan toleransi yang saling terkait.
Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 6 rumah sakit umum, yang terletak di Kecamatan Temon 1 rumah sakit, kecamatan Wates 3 rumah sakit, dan Kecamatan Nanggulan 1 rumah sakit. Kemudian ada 21 puskesmas dan 63 puskesmas pembantu.
Kasus kesehatan paling menonjol yang ditangani oleh RSUD Wates maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya adalah penyakit panas, asma, pilek dan diare. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah tingkat kesehatan balita. Pada tahun 2009 dari 25.594 balita yang mendapat pelayanan kesehatan dari puskesmas ada sebanyak 215 balita (0,65%) dengan status gizi buruk. Jika dibandingkan dengan tahun lalu angka ini mengalami penurunan. Dari 5.992 kelahiran yang dilaporkan 0,27% diantaranya lahir mati. Kemudian jumlah bayi yang meninggal sebanyak 95 orang dan 14 balita meninggal. Jumlah penduduk yang mendapatkan jaminan kesehatan pra bayar gratis dari jamkesmas sebanyak 141.893
peserta, dari jamkesos sebanyak 56.000 peserta dan 4.442 peserta untuk jamkesos kader.
Gambaran sisi yang tidak kondusif di Kabupaten Kulon Progo dari sosial masyarakat dapat dilihat dari data kejahatan yang terjadi, jumlah kejahatan yang terjadi sebanyak 417 kasus. Jumlah tambahan napi berdasarkan putusan pengadilan mencapai 209 orang. Berdasarkan klasifikasi umur, tambahan napi tersebut terdiri dari dewasa sebanyak 88,52 persen, pemuda sebanyak 5,74 persen, dan anak-anak 5,74 persen. Jika didasarkan pada lama kurungan <1 tahun ada 85,17 persen, 1-5 tahun 12,44 persen, lebih dari 5 tahun 0,48 persen, pidana kurungan dan seumur hidup tidak ada dan pidana denda 1,91 persen.